Jerami merupakan hasil sampingan dari pertanian yang umumnya berasal dari
padi. Ketersediaan jerami di Indonesia sangat melimpah terutama saat panen
raya, hal ini dikarenakan hampir di setiap wilayah di Indonesia dapat di jumpai
areal persawahan yang selain menghasilkan gabah juga menghasilkan jerami. Jika
dilihat, pemanfaatan jerami ini masih belum optimal.
Kebanyakan dari petani tidak mendayagunakan jerami dan masyarakat
membakarnya begitu saja, sisanya ada yang menggunakannya sebagai pakan ternak.
Namun pakan ini belum memiliki kualitas yang pantas atau masih kurang baik
sebagai pakan ternak. Jerami menyimpan nilai tambah jika masyarakat atau petani
mau dan tahu cara mengolahnya sehingga dapat menghasilkan manfaat. Salah satunya yaitu
dibuat menjadi tapai jerami
melalui proses fermentasi.
Secara singkat proses pembuatan tapai jerami dibagi menjadi tiga bagian,
pertama bagian persiapan yaitu proses pencacahan jerami, penimbangan, dan
pencampuran dengan bahan tambahan. Kemudian proses pemeraman, yaitu jerami
diperam selama kurang lebih 21 hari atau sekitar tiga minggu. Lalu yang
terakhir bagian pengeringan, yaitu hasil fermentasi jerami dikeringkan dengan dianginkan
paling lama sekitar satu jam, untuk kemudian diberikan kepada ternak dan
sisanya dapat disimpan.