Kamis, 17 September 2015
KEMARAU DI RAWA PUCUK
Tanah bonorowo utara desa Pucuk, secara administrasi masuk wilayah desa Waru kec. Pucuk dan masuk wilayah beberapa desa kec Sekaran. Namun karena secara geografis dekat dengan desa Pucuk maka orang menganggap rawa-rawa itu adalah rawa Pucuk.
Daerah rawa ini ketika musim penghujan, sekitar bulan Januari sampai dengan bulan Mei digenangi air. Karena rawa ini sambung menyambung dengan rawa desa lain maka kelihatan cukup luas. Daerah rawa ini juga sebagai sumber mata pencaharian para pencari ikan (ikan air tawar). Untuk mendapatkan ikan di rawa Pucuk bisa menggunakan pancing, jaring, jala, wuwu, atau juga dengan beranjang. Maka ketika air masih menggenang, di atas rawa ini jika malam hari kelihatan banyak cahaya lampu dari perahu orang-orang yang mencari ikan.
Sekitar bulan Agustus mulai mengering sehingga bisa ditanami tanaman jenis semangka, melon, dan garbis. Tanah bekas rawa dimusim penghujan ini sangat subur karena banyak humus dari tanaman air. Para petani tidak begitu direpotkan dengan pupuk tanaman, mereka hanya membutuhkan pestrisida untuk mengendalikan hama. wah ... hasilnya bisa dikunjungi di bulan-bulan September -Oktober, di pinggir jalan banyak penjual buah hasil tanam para petani.
Oleh : Edi Purwanto
Jumat, 11 September 2015
GAPURA DESA PUCUK
Gapura DESA PUCUK bukan
semata-mata bangunan fisik yang diartikan sebagai pintu gerbang tanda MASUK
DESA. Menurut tradisi, gapura merupakan wujud ungkapan selamat datang yang
familiar, semanak, welcome.
Gapura mewakili keramahan
dan rasa hormat tuan rumah kepada setiap orang atau tamu yang datang. Gapura
telah menjadi simbol gotong royong, keakraban dan kebersamaan warga masyarakat.
Dengan membangun atau
mempercantik gapura, nilai-nilai kebersamaan dan semangat gotong royong seolah
diperbaharui dalam hati setiap warga. Kegiatan menghias, membuat atau membangun
gapura menjadi lebih menarik ketika semua masyarakat desa ikut terlibat perencanaan
maupun pelaksanaannya.
Arti dan fungsi gapura
semakin berkembang. Gapura dapat menjadi sarana informasi lokasi suatu desa.
Seuatu desa yang tidak ada gapura di pintu masuk desanya akan membingungkan
orang luar yang belum kenal daerah tersebut ketika mencari alamat masyarakat
penghuni desa.
Oleh: Edi Purwanto
Langganan:
Postingan (Atom)