Minggu, 08 Mei 2016

PEMBANGUNAN TEMBOK PENAHAN TANAH (TPT) DUSUN DATI PUCUK







Dinding  penahan  tanah  adalah  suatu  konstruksi  yang  berfungsi  untuk
menahan tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau lereng yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri. Tanah yang tertahan memberikan dorongan secara aktif pada struktur dinding sehingga struktur cenderung akan terguling atau akan tergeser. 
Berdasarkan cara untuk mencapai stabilitasnya, maka dinding penahan tanah dapat digolongkan dalam beberapa jenis yaitu Dinding Gravitasi, Dinding Penahan Kantiliver, Dinding Kontravort, Dinding Butters, Dinding Jembatan dan Boks Culvert.

a.  Dinding Gravitasi ( Gravity Wall )
Dinding ini biasanya dibuat dari beton murni (tanpa tulangan) atau dari pasangan batu kali. Stabilitas stabilitasnya konstryksinya diperoleh hanya dengan mengandalkan berat sendiri konstruksinya. Biasanya tinggi dinding tidak lebih dari 4 m (empat meter).

b.  Dinding Penahan Kantilevert ( Cantilever Reatining Wall )
Dinding ini terbuat dari beton bertulang yang tersusun dari suatu dinding vertical dan tapak lantai. Masing-masing berperan sebagai balok atau plat kantiliever. Stabilitas konstruksinya diperoleh dari berat sendiri dinding penahan dan berat tanah diatas tumit tapak(hell). Terdapat 3 bagian struktur yang berfungsi sebagai kantilever, yaitu bagian dinding vertical (steem) tumit tapak dan ujung kaki tapak (toe) tumit tapak dan ujung kaki tapak (toe). Biasanya ketinggian dinding ini tidak lebih dari 6-7 meter.

c.  Dinding Kontrafort (Countefvort Wall)
Kontrafort berfungsi sebagai pengikat tarik dinding vertical dan ditempatkan pada bagian timbunan dengan interval jarak tertentu. Dinding kontrafort akan lebih ekonomis digunakan bila ketinggian dinding lebih dari 7 m (tujuh meter).
d.      Dinding Butters (Butters Wall)
Dinding ini hampir sama dengan dinding kontrafort, hanya bedanya bagian
kontrafort diletakkan di depan dinding. Dalam hal ini, struktur kontrafort berfungsi memikul tegangan tekanan pada dinding ini, bagian tumit lebih pendek dari pada bagian kaki stabilitas konstruksinya diperoleh dari berat sendiri dinding penahan dan berat tanah diatas tumit tapak. Dinding ini lebih ekonomis untuk ketinggian lebih dari 7 m (tujuh meter).

e.       Abutment Jembatan (Bridge Abutmeent)
Struktur ini berfungsi seperti dinding penahan tanah yang memberikan
tahanan  horizontal  dari  tanah  timbunan  dibelakangnya.  Pada  perencanaanya,
struktur dianggap sebagai balok yang dijepit pada dasar dan tumpu bebas pada
bagian atas.

f.       Box Culvert
Dalam memilih jenis dinding penahan tanah yang ekonomis, faktor- faktor
yang mempengaruhi diantaranya sifat tanah, kondisi lokasi, metode pelaksanaan dan ketinggian. Sebagai pegangan, ketinggian dinding penahan digunakan sebagai standar perencanaan kontruksi dinding penahan tanah.


SUMBER : http://www.civildoqument.com/2014/12/dinding-penahan-tanah.html

Jumat, 06 Mei 2016

KEGIATAN PAVINGISASI DESA PUCUK 2016

Pembangunan yang berkesinambungan untuk mencapai pemerataan pembangunan juga menuju  masyarakat adil dan sejahtera terus  dilakukan   pemerintah.   Pembangunan dibidang infrastruktur harus lebih diutamakan karena dapat memperlancar transportasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena  bila  hal  ini  dipenuhi  dapat memotivasi sector ekonomi juga sektor lain sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih maju aman dan sejahtera. Dari dasar pemikiran di atasmaka pavingisasi jalan desa perlu dilaksanakan.