Kamis, 29 Desember 2011

POTENSI EKONOMI MASYARAKAT


PETA, PROFIL MASALAH DAN
POTENSI EKONOMI MASYARAKAT


Desa                      : PUCUK
Kecamatan           : PUCUK
Kabupaten            : LAMONGAN
Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai pembahasan hasil pemetaan swadaya di tingkat desa pada hari SABTU Tanggal 6 AGUSTUS 2011 pukul 20.00 bertempat di BALAI DESA PUCUK maka bersama ini ditetapkan dan disahkan daftar prioritas masalah, potensi ekonomi masyarakat sebagai berikut :
No
Potensi Ekonomi Desa
Prioritas Masalah
Lokasi
 (Dusun)
Profil dan Kereakterisitik Masalah
Akses Usaha (pemasaran, bahan baku, pabrik, dll)
Akses Modal
Kelembagaan Ekonomi/Keuangan

1.   Terdapat kelompok tani (poktan)
·   Penghasilan petani masih rendah
Dusun Pucuk dan Dusun Dati
Hasil panen di jual ke tengkulak
Swadaya


2.   Terdapat pasar tradisional
·   Transaksi jual beli rendah
Dusun Pucuk
Pemanfaat didominsasi warga lokal
Swadaya


3.   Terdapat pasar hewan
·   Transaksi jual beli rendah
Dusun Dati
Hewan sebagian besar di beli dari luar kabupaten
Swadaya


4.   Terdapat pabrik krupuk

·   Kurangnya minat pengangguran menjadi karyawan
Dusun Pucuk
Pemasaran sudah lintas kabupaten
Pribadi


       Beserta daftar prioritas prioritas masalah, potensi ekonomi desa ini juga dilampirkan risalah/notulensi pertemuan, daftar hadir peserta pertemuan.
   
  Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelakasanaan PPIP di Desa kami, khususnya bagi proses penyusunan PJM Desa (Pronangkis) dan usulan kegiatan pembangunan.

BEBERAPA POTENSI YANG ADA DI DESA PUCUK ADALAH:
A. PASAR TRADISIONAL

Letak pasar tradisional DESA PUCUK sebenarnya cukup strategis, berada di sekitar simpang tiga anta jalur Babat – Lamongan dan Pucuk – Paciran (WBL)

Sebagai salah satu bagian dari aktivitas ekonomi masyarakat DESA PUCUK, pasar tradisional memiliki fungsi dan peranan yang tidak terpisahkan dari kegiatan masyarakat di DESA PUCUK tersebut. Berikut adalah fungsi pasar tradisional:

  1. Pusat kegiatan sosial ekonomi kerakyatan
  2. Pusat pertemuan, pusat pertukaran informasi dan aktivitas kesenian rakyat.
  3. Pusat distribusi barang
  4. Menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar

  1. Penggerak perekonomian yang mengembangkan wilayah desa

Pasar tradisional DESA PUCUK memiliki beberapa permasalahan yang kompleks untuk saat ini.

Beberapa permasalahan tersebut antara lain :

  1. Berkurangnya 60% pengunjung pasar sejak ada supermarket
  2. Persaingan tidak seimbang antar pedagang,
  3. Sumbangan Retribusi PAD pada Desa masih sangat kecil.
  4. SDM dalam pengelolaan pasar tradisional masih rendah sehingga rendah pula fungsi kontrol dan manajemen
  5. Pergeseran Trend berbelanja segmen Menengah Atas yang lebih suka belanja di Mall
  6. Fisik bangunan yang tidak terawat

Penyebab utama tidak berkembangnya pasar tradisional saat ini sebagian besar berasal dari kondisi fisik dari pasar itu sendiri. Seperti yang kita tahu, image pasar tradisional di masyarakat saat ini adalah tempat berdagang yang bau, pengap, becek dan jorok. Kenyataan itulah yang membuat para pengunjung pasar tradisional beralih memilih pasar modern dan hypermart yang lebih menawarkan kelengkapan dan kenyamanan berbelanja dibandingkan pasar tradisional.

Selain keadaan fisik yang kalah bersaing dengan pasar modern, saat ini pasar tradisional tidak memiliki suatu ciri khas yang menonjol dibandingkan pasar modern. Jika dahulu pasar tradisional menawarkan harga barang yang murah dengan adanya tawar-menawar, namun saat ini berbagai hypermart menawarkan diskon-diskon menarik yang membuat para konsumen semakin melupakan keberadaan pasar tradisional.



B. PASAR HEWAN

Pasar hewan merupakan salah satu rantai tata niaga ternak sapi antara peternak dan konsumen. Pada dasanya fungsi pasar hewan adalah untuk menampung dan memasarkan ternak. Akibat tidak adanya standar harga sapi yang jelas pada pasar hewan dan kurangnya pengetahuan peternak mengenai harga jual maka diperlukan adanya usaha yang mengkaji penentuan harga jual tersebut.



C. PABRIK KERUPUK

Pabrik Kerupuk milik saah satu warga desa Pucuk merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi persoalan tenaga kerja di pedesaan akibat berkurangnya dayatampung sektor pertanian. Dalam perekonomian desa Pucuk pabrik kerupuk memiliki peranan yang strategis, selain mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak juga membawa implikasi positif bagi peningkatan pendapatan masyarakat atau perbaikan ekonomi keluarga. Namun akhir-akhir ini tenaga kerja yang terserap banyak yang berasal dari luar desa bahkan luar kabupaten. Belum bias diketahui secara pasti penyebab kenapa warga desa Pucuk kurang berminat menjadi karyawan pabrik kerupuk tersebut.



D. PENGGILINGAN PADI

Di dalam perputaran beras di desa Pucuk, berdasarkan mata rantai produksi penggilingan selaku pihak yang memproses gabah menjadi beras. Selanjutnya dari sisi distribusi, mata rantai itu dimulai dari petani selaku produsen gabah, tengkulak gabah, pengusaha penggilingan, makelar beras, pengumpul. beras, dan pedagang. Karena sifatnya sebagai simpul kawasan industri pedesaan, maka penggilingan padi memainkan peranan yang sangat besar dalam masalah perberasan. Penggilingan padi ikut menentukan jumlah ketersediaan pangan, mutu pangan yang dikonsumsi masyarakat, tingkat harga dan pendapatan yang diperoleh petani dan tingkat harga yang harus dibayar oleh konsumen serta turut menentukan ketersediaan lapangan pekerjaan di pedesaan. Disamping itu, penggilingan padi dapat berperan sebagai saluran bagi penyebaran teknologi pertanian di kalangan petani. Industri penggilingan padi di desa Pucuk masih menggunakan teknologi yang sederhana. Sebagai akibatnya, beras yang dihasilkan memiliki kualitas dan rendemen beras yang rendah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar